MUNGKIN
Minggu, 05 Oktober 2008 1 komentarAssalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ana pernah dengar bahwa kartun "Avatar: The Legend of Aang" yang masih
tayang di suatu TV swasta nasional itu sebenarnya mengisahkan tentang
juru selamat umat Yahudi, yaitu Dajjal.Apakah hal itu benar mengingat
kartun ini cukup banyak fansnya mulai dari anak-anak hingga
dewasa.Bahkan ana juga menyukainya, ustadz?Apakah di dalam kartun ini
juga ada doktrinasi secara tidak langsung?
Film kartun Avatar: Legend of the Aang (di AS namanya Avatar: The Last
Bender) merupakan salah satu film kartun yang paling banyak
peminatnya, bukan saja di Indonesia namun juga di negara-negara lain.
Dari anak-anak yang jika bicara saja masih susah, sampai bapak-bapak
yang beberapa rambutnya sudah mulai memutih. Hanya saja, saya belum
pernah mendengar ada kakek-kakek yang suka nonton Avatar.
Serial film kartun Avatar banyak mengadopsi seni budaya, adat
istiadat, dan mitologi dari benua Asia dalam penciptaan fiksinya.
Avatar juga mencampur filosofi, bahasa, agama, seni bela diri,
pakaian, dan budaya dari negara-negara Asia seperti Cina, Jepang,
Mongolia, Korea, India, dan Tibet. Hal ini bisa dimungkinkan sebab kru
dari film seri Avatar sendiri mempekerjakan konsultan budaya, Edwin
Zane, untuk memeriksa naskah cerita.
Secara etimologi, istilah Avatar berasal dari bahasa Sansekerta
(Avatāra) yang secara harfiah berarti "turun", atau dalam pengertian
luas berarti "Datangnya Ratu Adil", seperti halnya Maranatha dalam
paham Katolik. Dalam mitologi Hindu, para dewa memanifestasikan
dirinya sebagai manusia super dengan turun menjelma ke dunia untuk
mengembalikan keseimbangan di muka bumi, setelah mengalami zaman
kejahatan yang teramat sangat. Penjelmaan dewa inilah, sang penyelamat
terakhir, yang disebut sebagai Sang Avatar.
Belakangan, ada yang menyatakan serial Avatar memuat misi tersembunyi
untuk kepentingan Sang Dajjal. Sangat mungkin, penilaian ini berangkat
dari pengakuan Sai Baba, manusia nyentrik dari Khurasan yang dianggap
sebagian orang sebagai penjelmaan Dajjal di abad ke-21, yang memang
mengaku sebagai Avatar (Sang Penyelamat). Benar tidaknya Sai Baba
seorang Dajjal, wallahu'alam bishawab.
Ada pun mengenai misi tersembunyi dari serial kartun Avatar, hal ini
bisa benar dan bisa pula tidak. Namun mengingat Avatar termasuk dalam
film kartun jaringan Holywood (Nickelodeon) , agaknya memang perlu
dikritisi lebih lanjut. Sebab, film-film produksi Hollywood memang
tidak pernah bebas nilai, selalu saja mengandung isme-isme yang aneh.
Wes Penre, salah satu tokoh artis AS yang `membangunkan' kelompok
musik cadas di AS di era 1980-an, menyatakan jika serial-serial
besutan Walt Disney yang di luaran sepertinya aman-aman saja dipirsa
sebenarnya mengandung pengajaran kepada anak-anak kecil tentang dunia
magis dan ilmu hitam yang membahayakan keimanan. Wes Penre sudah
bertobat dan kini giat melakukan pencerahan kepada khalayak AS dan
dunia tentang bahayanya produk-produk Hollywood.
Tentang bahaya atau tidaknya serial Avatar memang perlu penelusuran
yang lebih serius. Namun yang pasti, sinetron-sinetron made in
Indonesia yang konyol, jauh dari realitas kehidupan rakyat kita,
mengajarkan banyak kekerasan, membiasakan pola hidup pacaran (bahkan
bulan Ramadhan kemarin ada sinetron yang perempuannya pakai cadar tapi
tetap saja pacaran! Naudzubillah! ), dan memperlihatkan kekayaan yang
luar biasa, ini jauh lebih berbahaya dipandang dari segi akidah.
Seolah-olah kesuksesan hidup di dunia ini semata-mata diukur dari
banyak sedikitnya kita berhasil mengumpulkan harta kekayaan, tidak
perlu bertanya dari mana asalnya, tidak perduli jika hal itu
memiskinkan orang lain.
Acara-acara di teve selain sinetron juga konyol, merusak akidah, dan
melecehkan intelektual. Hal ini bisa dilihat dari acara-acara seperti
Extravaganza, dangut mania, idol-idol, paranoia, dan sebagainya. Bisa
jadi, karena muatan acara di teve sekarang mayoritas diisi dengan
acara yang merusak dan sama sekali tidak bermanfaat, banyak keluarga
modern kini membuang pesawat tevenya dan menggantinya dengan rak buku
yang diisi dengan buku-buku yang bermanfaat dan jauh lebih berguna
kelak. Wallahu'alam bishawab.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
sumber:
http://www.eramusli m.com/konsultasi /konspirasi/ avatar-of- aang-itu- dajjal.htm
TANGGAPAN:
Hal ini memang belum sampai kepada kesimpulan. Sebaiknya memang kita
perlu bijak. Namun perlu digaris bawahi, bahwa kenyataannya film-film
produksi Hollywood (termasuk untuk anak-anak kecil) memang tidak
pernah bebas nilai, selalu saja mengandung isme-isme yang aneh,
apalagi ujung2nya sengaja menyudutkan ajaran Islam.
Wallahu'alam bishawab